Glitter Words

Jumat, 14 Mei 2010

Pemerintah Siapkan Alternatif Jika Joint Venture KS-Posco Gagal

Pemerintah Siapkan Alternatif Jika Joint Venture KS-Posco Gagal


Jakarta - Pemerintah memerintahkan kepada manajemen PT Krakatau Steel (KS) untuk membuat rencana alternatif (plan B) terkait joint venture (JV) pabrik baja antara KS dengan Posco Korea. Negosiasi yang begitu alot membuat pemerintah mengantisipasi kondisi hasil negosiasi terburuk.

"Kita harapkan KS memiliki plan b, yaitu membangun pabrik sendiri," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (14/5/2010).

Ia mengharapkan jika rencana alternatif itu terjadi, maka paling tidak pabrik baru bisa meningkatkan produksi hingga 1 juta ton per tahun. Hal ini sedikit lebih rendah dari tambahan kapasitas produksi KS hingga 1,5-2 juta ton jika melakukan joint venture dengan Posco.

Mustafa mengungkapkan saat ini proses negosiasi antara KS dengan Posco masih berjalan alot. Masalah-masalah yang masih mengganjal antara lain soal porsi ekuitas kedua belah pihak, komposisi manajemen, pemasaran produk, dan belum sepakatnya soal nilai tanah.

"Memang negosisinya kita katakan alot," katanya.

Dikatakan Mustafa misalnya soal komposisi ekuitas (saham) pihak Posco ingin menguasai 70% dan KS 30%, sedangkan pihak KS menghendaki ekuitas 45% dan Posco memegang 55%. Selain itu masalah susunan komposisi direksi. Untuk mengenai nilai tanah rencana pembangunan pabrik, pihak KS menghendaki agar nilai tanah bisa dihargai US$ 85 per M2 sedangkan Posco menghendaki US$ 60 per M2.

"Mudah-mudahan ada titik temu dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Mustafa.

Seperti diketahui pihak KS dengan Posco telah menandatangani memorandum of agreement (MoA) pada tanggal 2 Desember 2009 lalu. Pembangunan pabrik akan dilakukan dua tahap yang akan menelan dana hingga US$ 6 miliar dengan kapasitas 6 juta ton baja per tahun.

Untuk tahap pertama akan dibangun pabrik berkapasitas 3 juta ton yang akan selesai pada tahun 2013 dengan investasi US$ 2,5-3 miliar yang akan menghasilkan produk-produk seperti HRC (hot rolled coil), slab, dan plate.

Sedangkan untuk tahap kedua akan dilakukan konstruksi pada tahun 2011 dengan kapasitas 3 juta ton, sehingga total pembangunan dari tahap pertama dan kedua dilakukan selama 5 tahun. Lokasi pabrik baja patungan itu akan berada di Krakatau Industrial Estate Cilegon Banten.

Posco merupakan produsen baja terbesar di di Korea Selatan dengan kapasitas produksi baja 30,5 juta ton per tahun, sedangkan KS merupakan perusahaan baja pelat merah yang memproduksi baja terbesar di Indonesia hanya 2,5 juta ton per tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar