Glitter Words

Selasa, 04 Januari 2011

kecurangan dalam audit

Kecurangan harus dibedakan dengan kesalahan
• Kesalahan (error) dapat dideskripsikan sebagai suatu yang tidak disengaja dan ini dapat terjadi dalam setiap tahap pengelolaan transaksi
• Kecurangan (fraud) adalah kesalahan yang disengaja
Auditor tertarik pada pencegahan, deteksi dan pengungkapan kesalahan karena alasan:
1. Eksistensi kesalahan dapat menunjukkan bahwa catatan akuntansi kliennya tidak dapat dipercaya
2. Apabila pengujian ketaatan (compliance test) menunjukkan sejumlah kesalahan, auditor tidak dapat mempercayai pengendalian intern
3. Apabila kesalahan cukup material, dapat mempengaruhi kebenaran(truth), dan kewajaran(fairness) atas laporan keuangan.
Kecurangan (fraud) digunakan untuk berbagai perbuatan dosa termasuk:
1. Kecurangan dengan cara penipuan untuk mendapatkan keuntungan keuangan yang ilegal
2. Pernyataan salah yang disengaja dalam penghilangan jumlah atau pengungkapan dari catatan akuntansi atau laporan keuangan
3. Pencurian (theft)
Penyebab terjadinya kecurangan
• Penyebab umum;
– Penyembunyian (concealment)
– Kesempatan / peluang
– Motivasi
– Daya tarik
– Keberhasilan
• Penyebab sekunder
– Pengendalian yang lemah
– Hubungan antara pemberi kerja dengan pekerja jelek
– Balas dendam (revenge)
– Tantangan (challenge)

Beberapa contoh yang mengungkap ketidakberesan
– Modal kerja yang tidak cukup
– Perputaran yang cepat dalam posisi keuangan
– Biaya perjalanan yang berlebihan
– Pemindahan dana antar divisi atau afiliasi
– Perubahan auditor luar
– Biaya konsultan yang berlebihan
– Ratio finasial menurun
– Benturan kepentingan
– Penurunan kinerja
– Kesulitan penagihan
– Laporan terlambat
– Pengendalian manajemen oleh sedikit orang, dsb
Karakteristik Pribadi
Beberapa prilaku pribadi yang memerlukan pengamatan ketat:
• Hutang pribadi / kerugian keuangan yang besar
• Biaya hidup mahal
• Perjudian
• Investasi yang besar
• Masalah pribadi
• Hubungan yang dekat dengan pelanggan
• Kerja lembur yang berlebihan
• Cuti yang berlebihan
• Perasaan dibayar tidak sebanding dengan tanggung jawabnya, dsb
Praktik praktik kecurangan yang umum:
– Tidak mencatat pendapatan
– Menyembunyikan penagihan piutang
– Pencurian material
– Pengalihan sekuritas
– Pemalsuan dokumen pengeluaran
– Penyalahgunaan dana kas kecil
Kecurangan dan tanggung jawab auditor
• Pencegahan kecurangan
– Merupakan tanggung jawab manajemen, auditor intern hanya bertanggung jawab untuk menguji dan menilai kecukupan dan efektifitas tindakan manajemen
• Deteksi dan penemuan kecurangan
– Auditor intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kecurangan dan dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadi kecurangan
Tanggung jawab auditor intern dalam area pengendalian kecurangan:
1. Dalam penelaahan sistem, membantu menilai sejauh mana pencegahan dan penemuan kecurangan dipertimbangkan dengan wajar
2. Berjaga jaga terhadap kemungkinan kecurangan dalam penelaahan aktivitas operasional dan penilaian konstruktif atas kemempuan manajerial
3. Membantu pihak lain yang diberi tanggung jawab penyelidikan kecurangan aktual
4. Melaksanakan penugasan khusus yang berhubungan dengan kecurangan bila diminta
Tanggung jawaban auditor ekstern:
• Audit umum (general audit) yang dilakukan untuk memberikan opini / pendapat atas laporan keuangan, tidak didesain untuk mengungkapkan ketidakberesan.
• Tanggung jawab auditor ekstern untuk kegagalan mendeteksi kecurangan timbul hanya apabila tidak mentaati standar auditing yang berlaku umum
• Berdasarkan statement on auditing standards (SAS) no 16 yang menyatakan:
“Auditor independend mempunyai tanggung jawab dengan keterbatasan yang melekat pada proses auditing, untuk merencanakan pengujian dan mencari kesalahan / ketidakberesan yang berpengaruh secara material atas laporan keuangan dan melakukan kemahiran secara profesional secara cermat dan seksama.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar